Thursday, June 20, 2013

Profil Tim New Binpora Futsal League 2013 ( WALET FC)




KEBUMEN PENUH KONTROVERSI”


Tim kebumen yang terbentuk pada 3 Maret 2012 memilih nama walet untuk tim futsalnya. “Walet merupakan maskot kabupaten Kebumen.” tutur Ngasifudin manajer tim Kebumen. Kebumen, lanjutnya merupakan kabupaten penghasil sarang walet terbanyak di Jawa Tengah. Letak geografis yang dekat dengan laut selatan, dan ada pantai yang digunakan sebagai habitat walet. Mengacu pada maskot kabupaten Kabupaten itulah, nama walet digunakan sebagai nama tim futsalnya.
“Kebumen penuh kontroversi” ungkapnya. Saat pendaftaran, terjadi miskomunikasi antara tim Walet Kebumen dengan panitia. “Pada persyaratan pemain seharusnya mengumpulkan fotokopi KTP dan KTM, tapi kita hanya mengumpulkan KTM,” jelasnya. Panitia, lanjutnya menyerahkan keputusan keikut sertaan tim Kebumen kepada para tim yang akan bertanding. “Tim-tim yang lain memperbolehkan kami ikut dengan persyaratan tertentu.” lanjutnya. Persyaratan yang diajukan tim lain yaitu melengkapi persyaratan BFL sebelum opening dimulai.
Sebagai tim yang terakhir mendaftar, menjadikan persiapan Walet belum matang. “Selain hal tersebut, juga terdapat masalah intern tim.” lanjutnya. Arif juga menjelaskan bahwa masalah intern tim mencakup kesibukan dari individu pemain itu sendiri. Pemain Kebumen mayoritas pemain porprof. Hanya dua pemain saja yang diambil dari universitas lain. Dua pemain tersebut berasal dari UNY dan UTP. Ini tidak efektif, jelasnya ketika mereka dapat bermain mereka datang, apabila tidak dapat bermain maka kami mengoptimalkan pemain yang berasal dari Unnes. “Pengambilan pemain tersebut karena mereka telah lulus seleksi yang kami adakan baik kualitas maupun kuantitas.” ungkapnya.
“Pelatih tim Kebumen merupakan top skor BFL 2009.” tuturnya. Dengan pelatih yang berpengalaman, lanjutnya kami menyerahkan seleksi pemain kepadanya. Liga mempunyai presure yang berbeda dari turnamen lain. “Secara skill kami tidak kalah dengan tim lain, persiapan kami saja yang kurang, greget liga itu beda dengan turnamen lainnya.” jelasnya.
“Kami juga terkendala pada dana.” ungkapnya. Tim Kebumen, jelasnya masih mencari-cari dana dan kami mendapatkan donatur. Dana yang masih tersendat tidak menyurutkan Walet FC untuk memperkenalkan Kebumen lewat olahraga futsal. Alasan lain yang mendasari keikutsertaan tim Kebumen yaitu menjalin keakraban antar mahasiswa kebumen maupun dengan mahasiswa lainnya.
Setelah melakoni dua pertandingan kalah dan satu pertandingan seri, Walet memetik point penuh pada pertandingan keempatnya. Dengan membawa pemain yang on fire, Walet FC menumbangan perlawanan Nusakambangan FC dengan skor 3-2. (zak)

0 komentar:

Post a Comment