“KEBUMEN PENUH
KONTROVERSI”
Tim
kebumen yang terbentuk pada 3 Maret 2012 memilih nama walet untuk tim
futsalnya. “Walet merupakan maskot kabupaten Kebumen.” tutur
Ngasifudin manajer tim Kebumen. Kebumen, lanjutnya merupakan
kabupaten penghasil sarang walet terbanyak di Jawa Tengah. Letak
geografis yang dekat dengan laut selatan, dan ada pantai yang
digunakan sebagai habitat walet. Mengacu pada maskot kabupaten
Kabupaten itulah, nama walet digunakan sebagai nama tim futsalnya.
“Kebumen
penuh kontroversi” ungkapnya. Saat pendaftaran, terjadi
miskomunikasi antara tim Walet Kebumen dengan panitia. “Pada
persyaratan pemain seharusnya mengumpulkan fotokopi KTP dan KTM, tapi
kita hanya mengumpulkan KTM,” jelasnya. Panitia, lanjutnya
menyerahkan keputusan keikut sertaan tim Kebumen kepada para tim yang
akan bertanding. “Tim-tim yang lain memperbolehkan kami ikut dengan
persyaratan tertentu.” lanjutnya. Persyaratan yang diajukan tim
lain yaitu melengkapi persyaratan BFL sebelum opening dimulai.
Sebagai
tim yang terakhir mendaftar, menjadikan persiapan Walet belum matang.
“Selain hal tersebut, juga terdapat masalah intern tim.”
lanjutnya. Arif juga menjelaskan bahwa masalah intern tim mencakup
kesibukan dari individu pemain itu sendiri. Pemain Kebumen mayoritas
pemain porprof. Hanya dua pemain saja yang diambil dari universitas
lain. Dua pemain tersebut berasal dari UNY dan UTP. Ini tidak
efektif, jelasnya ketika mereka dapat bermain mereka datang, apabila
tidak dapat bermain maka kami mengoptimalkan pemain yang berasal dari
Unnes. “Pengambilan pemain tersebut karena mereka telah lulus
seleksi yang kami adakan baik kualitas maupun kuantitas.”
ungkapnya.
“Pelatih
tim Kebumen merupakan top skor BFL 2009.” tuturnya. Dengan pelatih
yang berpengalaman, lanjutnya kami menyerahkan seleksi pemain
kepadanya. Liga mempunyai presure yang berbeda dari turnamen lain.
“Secara skill kami tidak kalah dengan tim lain, persiapan kami saja
yang kurang, greget liga itu beda dengan turnamen lainnya.”
jelasnya.
“Kami
juga terkendala pada dana.” ungkapnya. Tim Kebumen, jelasnya masih
mencari-cari dana dan kami mendapatkan donatur. Dana yang masih
tersendat tidak menyurutkan Walet FC untuk memperkenalkan Kebumen
lewat olahraga futsal. Alasan lain yang mendasari keikutsertaan tim
Kebumen yaitu menjalin keakraban antar mahasiswa kebumen maupun
dengan mahasiswa lainnya.
Setelah
melakoni dua pertandingan kalah dan satu pertandingan seri, Walet
memetik point penuh pada pertandingan keempatnya. Dengan membawa
pemain yang on fire, Walet FC menumbangan perlawanan
Nusakambangan FC dengan skor 3-2. (zak)
0 komentar:
Post a Comment